Sabtu, 17 November 2012

Fisiologi Pohon

kali ini angga febriantoro akan membahas tentang fisiologi pohon dimana fisiologi  pohon sangat penting bagi para rimbawan muda, terutama adalah mahasiswa kehutanan yang  masih belajar dalam mengetahui hal-hal apa saja yang berpengaruh dalam pertumbuhan pohon atau tanaman secara teoritis maupun praktik,


Pengertian dan Ruang Lingkup Fisiologi Tumbuhan

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Dengan mempelajari fisiologi kita akan memperoleh gambaran serta wawasan yang luas terhadap banyak hal yang terjadi di dalam suatu organisme. Ratusan macam reaksi kimia terjadi di dalam setiap sel hidup untuk mengubah dan menghasilkan bahan-bahan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Dalam fisiologi juga dipelajari tentang bagaimana lingkungan mempengaruhi kehidupan suatu organisme.
Meskipun struktur tumbuhan kelihatannya relative homogeny, tumbuhan dapat kita anggap sebagai suatu komunitas struktur mikroskopik atau unit-unit yang disebut sel. Semua unit-unit sel ini bekerja harmonis dan memberikan kehidupan pada tumbuhan yang multi seluler. Pada tumbuhan yang uniseluler seperti kita jumpai pada tumbuhan rendah (bakteri dan ganggang), sel merupakan unit individu hidup yang mampu tetap hidup tanpa kehadiran sel lain. Apabila katakan sel merupakan sturktur terkecil di alam yang mampu melakukan pertumbuhan dan reproduksi. Ada orang yang beranggapan bahwa virus merupakan unit kehidupan yang lebih kecil dari sel. Tetapi tidak ada virus pernah diamati yang tidak berasosiasi dengan sel hidup, dan untuk reproduksi yang secara penuh bergantung kepadanya. Virus kekurangan karakteristika yang penting di dalam melakukan replikasi dirinya sendiri, sehingga oleh karenanya tidak dapat disebut sebagai unit dasar kehidupan.
Ukuran dan bentuk suatu tumbuhan sebagian besar ditentukan oleh jumlah morfologi dan penyusunan sel-selnya. Sebagai contoh misalnya jaringan pengangkut pada tumbuhan, tersusun oleh sel-sel yang secara structural dilengkapi untuk keperluan angkutan sejumlah besar air dan nutrisi dengan cepat. Dengan demikian juga ada hubungan yang jelas antara struktur dengan fungsi sel yang terdapat pada daun dan akar tumbuhan.
Pada bab ini akan dibicarakan topik-topik mengenai ruang lingkup kajian fisiologi tumbuhan, hubungan fisiologi tumbuhan dengan cabang-cabang ilmu biologi yang lain, struktur sel dan bagian-bagiannya, serta hubungan antara struktur dan fungsi bagian-bagian sel tersebut. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat:
       a. Menafsirkan arti dan fungsi fisiologi tumbuhan.
       b. Menunjukkan sejumlah aktivitas hidup yang dilakukan oleh tumbuhan
       c. Memberikan contoh tentang keterkaitan antara fisiologi tumbuhan dan cabang ilmu biologi yang lain.
       d. Membuat gambar diagram sel tumbuhan eukariotik
       e. Menghubungkan struktur dan fungsi bagian-bagian sel tumbuhan eukariotik.

Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan dapat lebih memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasikan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbondioksida, mengapa tumbuhan membutuhkan banyak air, bagaimana biji berkecambah, mangapa tumbuhan layu jika kekeringan dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan.

Fisiologi tumbuhan sangat penting bagi semua bidang botani terapan, seperti: agronomi, hortikultura, florikultura, kehutanan, pertamanan, pemuliaan tanaman, patologi tumbuhan, farmakologi, dan lain-iain. Tugas utama di masa datang adalah bagaimana usaha kita meningkatkan pangan, makanan ternak, serat, produksi kayu, dan lain-lain yang menyangkut kebutuhan hajat hidup manusia.



Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tanaman:
1.      Genetik
2.      Iklim = Air, cahaya, suhu, CO2
3.      Organisme = Hama, penyakit, gulma
4.      Kondisi Tanah = secara fisika, kimia, biologi
5.      Proses fisiologis = pertumbuhan
Ciri-ciri dan kelakuan tumbuhan
1.      Pada dasarnya tidak dapat bergerak.
2.      Autotrof karbon, melangsungkan metabolisme karbon.
3.      Kebutuhan hara mineral tergantung suplai tanah.
4.      Mempunyai alat-alat proteksi kehilangan air.
5.      Mempunyai alat-alat transpor air.
6.      Dinding sel yang kaku merupakan sistem pendukung struktural.
7.      Pola aktivitas tubuhan sejalan dengan pola perubahan iklim.
8.      Mempunyai alat-alat proteksi khusus terhadap angin, kekeringan, dingin, panas dan sinar yang berlebihan.
9.      Struktur dan alat reproduksi yang sangat khusus, untuk mendukung berlangsungnya reproduksi.
10.  Tidak mempunyai sistem syaraf, komunikasi antar bagian berlangsung secara biokimiawi.
Peran Tumbuhan-Tanaman
o   Sumber pangan = gandum, semangka, dll.
o   Sandang = pakaian
o   Papan = kayu untuk membuat bangunan.
o   Obat dan kosmetik
o   Bahan industri = getah pohon karet dibuat ban    
Keindahandanrekreasi                                                                                                                                                                                        Berikut adalah contoh laporan praktikum fisiologi pohon



LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIOLOGI POHON


DISUSUN OLEH :

NAMA              :ANGGA FEBRIANTORO
NIM                  : 11/14410/SKH
FAKULTAS      : KEHUTANAN
JURUSAN        : SKH
KELOMPOK   : V
CO.ASS            : BAYU URBANUS POLIN







INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2012

A.  ACARA II                : KURVA SIGMOID DARI PERTUMBUHAN DAUN

B.  TUJUAN
Membuat kurva pertumbuhan tanaman (dalam hal ini daun) yang dibandingkan dengan waktu tumbuh dalam hari.
C.  TEMPAT DAN TANGGAL
1.    Tempat   : Lab. Fisiologi Pohon Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
  STIPER Yogyakarta
2.    Tanggal  : 19 juni 2012
D.   DASAR TEORI
Pertumbuhan merupakan konsep universal yang merupakan integrasi dari berbagai reaksi biokimia dalam proses metabolisme tanaman. Proses metabolisme yang melatarbelakangi pertumbuhan tanaman dikendalikan oleh interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Dengan kata lain, ekspresi potensi genetik dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pertumbuhan tanaman disebabkan oleh kemampuan tanaman melakukan perubahan ukuran, bentuk dan jumlah, sehingga defenisi pertumbuhan pun beragam. Ada 4 defenisi pertumbuhan :


1.      Perbanyakan sel
Dalam arti sempit, pertumbuhan dapat didefenisikan sebagai peningkatan jumlah (akibat pembelahan) dan pembesaran (peningkatan ukuran) sel. Perbanyakan sel sebagai indikasi pertumbuhan mempunyai keberlakuan terbatas, misal pertumbuhan dalam keadaan kurang cahaya sehingga terjadi etiolasi.
2.      Penggandaan sitoplasma
Ini didasarkan pada fakta bahwa dalam tanaman yang sedang tumbuh, sebagian besar karbohidrat, lemak dan protein dikonversi ke dalam senyawa-senyawa yang lebih berfungsi dalam protoplasma dari sel yang sedang tumbuh dan baru terbentuk.

3.      Pertumbuhan ruang atau volume permanen
Dari sudut morfogenesis, defenisi ini paling tepat namun kurang baik dalam penerapannya. Volume atau ukuran organ tanaman dapat berubah dari waktu ke waktu akibat perubahan kandungan airnya sesuai dengan perubahan lingkungan harian.
4.      Pertambahan berat kering
Defenisi ini cukup akurat karena produksi tanaman biasanya dinyatakan dengan ukuran bahan kering. Namun defenisi ini tidak berlaku untuk pertumbuhan kecambah dalam gelap karena sebagian karbohidrat dipergunakan untuk substrat respirasi (menghasilkan tenaga dan bahan penyusun sel).
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor luar (lingkunngan) dan faktor dalam (genetik), dikelompokan sebagai berikut :
Faktor Luar
1.    Iklim : cahaya, suhu, air, panjang hari, angin, dan gas dalam atmosfer
2.    Tanah : tekstur, struktur, bahan organik, kapasitas pertukaran kation, pH, kejenuhan basa, dan ketersediaan hara
3.    Hayati : organisme yang menguntungkan (jamur mikoriza, bakteri penyemat N, bakteri pelarut fosfor antagonis) dan jasad pengganggu (hama, patogen, gulma)
Faktor Dalam
1.    Ketahanan terhadap cekaman iklim, tanah, dan hayati
2.    Laju fotosintesis
3.    Respirasi
4.    Pembagian hasil asimilasi dan N
5.    Kandungan pigmen seperti klorofil, karoten
6.    Tipe dan letak meristem
7.    Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan
8.    Aktivitas enzim
9.    Diferensiasi

Tanaman memberikan tanggapan terhadap faktor pertumbuhan. Tanggapan tersebut seringkali dilukiskan sebagai kurva pertumbuhan (kurva sigmoid). Kurva ini mengindikasikan adanya pertambahan (misalnya berat kering, tinggi tanaman) yang sampai titik tertentu akan mengecil walaupun faktor pertumbuhannya ditingkatkan. Ini menunjukan adanya saling pengaruh antar faktor pertumbuhan dalam sistem tanaman. Kurva sigmoid menunjukan adanya perbedaan laju pertumbuhan sepanjang daur hidup tanaman. Kurva ini dapat dibagi dalam 4 fase yang berurutan sebagai berikut :

1.    Fase eksponensial
2.    Fase linear
3.    Fase yang laju pertambahan pertumbuhannya menurun
4.    Fase pertumbuhan mantap

















E.  ALAT DAN BAHAN
1.      Alat      :
·           Alat tulis
·           Penggaris
·           Pisau
·           Polybag
2.      Bahan   :
·         Kecambah Vigna sinensis
·         Tanah
·         Air





















F.   CARA KERJA
1.    Diambil 10 biji Vigna sinensis kering dan kecambahnya yang berumur 1, 2 dan 3 hari, dan dibelah dengan pisau silet.
2.    Diukur daun lembaganya dan dihitung nilai rata-ratanya dari masing-masing kelompok.
3.    Dilakukan pengamatan panjang daun pertamanya untuk tanaman dalam pot yang berumur 4 hari, termasuk tangkai daunnya, sebanyak 2 kelompok tiap pot masing-masing 10 tanaman.
4.    Diletakan salah satu pot di tempat yang langsung terkena cahaya matahari dan kelompok lainnya dalam kamar (tempat yang tidak terkena cahaya matahari)
5.    Dilakukan pengamatan pada hari ke 5, 7, 9, 11, 14, dan hari ke 21.
6.    Panjang daun pada tiap pengamatan dirata-rata dan dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara panjang daun dan waktu.

















G. HASIL PENGAMATAN
a.       Tabel pengamatan 10 biji Vigna sinensis yang kering dan berumur 1, 2 dan 3 hari
No
Kering
1 hari
2 hari
3 hari
1
0.6 cm
0.8 cm
1.0 cm
1.5 cm
2
0.3 cm
0.9 cm
0.8 cm
1.7 cm
3
0.4 cm
0.5 cm
1.2 cm
2.6 cm
4
0.2 cm
0.5 cm
1.1 cm
1.2 cm
5
0.3 cm
0.6 cm
0.9 cm
2.4 cm
6
0.5 cm
0.7 cm
0.9 cm
1.5 cm
7
0.4 cm
0.6 cm
0.9 cm
1.8 cm
8
0.4 cm
0.7 cm
1.0 cm
1.4 cm
9
0.3 cm
0.5 cm
1.2 cm
1.4 cm
10
0.2 cm
0.7 cm
1.0 cm
1.2 cm
Jumlah rata-rata













b.      Tabel pengamatan tanaman dalam pot yang ternaungi dan tidak ternaungi
1.      Ternaungi

no
Hari ke…………..
4
5
7
9
1
1,9
2,3
3.3
4.6
2
2,4
2,6
2.8
4.3
3
2,4
3
3,4
4.4
4
2,4
3,5
3,8
4
5
2,7
3,2
3.9
4.5
6
2,6
3,3
4
4.3
7
2,5
2,9
3.3
5
8
2,9
3,5
3.7
6
9
2,4
3,4
5.3
6
10
2,5
3,1
6.4
7
Jumlah rata-rata














2.      Tidak ternaungi

no
Hari ke…………..

4
5
7
9
1
2.7
3
3.6
4.1
2
2.3
2.6
2.7
3.2
3
2.2
2.6
2.6
3
4
2.7
2
2.3
2.9
5
2.4
2.4
2.5
3.1
6
2.5
2.5
2.7
3
7
2
2.3
2.8
3
8
1.9
2.3
2.4
2.7
9
1.9
2
2.3
2.8
10
1.9
2.3
2.3
2,7
Jumlah rata-rata















H.    PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap perkecambahan biji dari hari 1 sampai hari ke 9 dengan 2 perlakuan yang berbeda yaitu 10 biji dikecambahkan di tempat yang tidak ternaungi dan 10 biji lainnya dikecambahkan pada tempat yang hernaungi. Ternyata ada perbedaan pertumbuhan baik pada daun maupun batangnya. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam menerima cahaya.
Perkecambahan pada tempat terang akan menumbuhkan kecambah  dengan bentuk kokoh, daun berkembang sempurna dan memiliki ukuran daun yang lebih panjang dibandingkan dengan ukuran daun di tempat yang tidak terkena cahaya matahari, warnanya hijau, dan pertumbuhan memanjang dan tidak mencolok. Sedangkan pertumbuhan pada tanaman yang tidak terkena cahaya matahari akan berpengaruh pada bentuk luar tanaman dan laju perpanjangan batang yaitu batangnya kurus tinggi, daun tidak berklorofil dan berwarna hijau pucat dengan ukuran daun yang lebih kecil dibandingkan daun pada tanaman yang terkena cahaya matahari. Tanaman yang mengalami pertumbuhan ditempat yang tidak mendapat cahaya disebut etoilasi.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat digambarkan hubungan antara panjang rata – rata daun dengan waktu pertumbuhan tanaman berbentuk kurva sigmoid.
Pada hari pertama sampai hari kedua dapat digolongkan pada lag fase atau fase persiapan. Disini kurva akan cekung, pada fase ini kurva akan cekung, pada fase ini terjadi persiapan pertumbuhan dan pertambahan kecepatan pertumbuhan . masih rendah, serta terjadi proses fisis, biokimia dan biomorfologis.
Pada hari kedua sampai hari ke empat digolongkan pada log rimtik fase. Disini kurva hampir linier/garis lurus. Pada fase ini menunjukkan kecepatan pertumbuhan yang sangat cepat, dan fase pertumbuhan semakin naik.
Pada hari ke empat sampai hari ke dua puluh satu dapat digolongkan pada dcreasing growth rate fase. Disini kurva agak cembung, pada fase ini pertumbuhan masih terus berlangsung tetapi pertambahan kecepatan pertumbuhan terus berkurang sehingga fase kecepatan pertumbuhan berkurang.
Fase – fase pada kurva sigmoid tersebut berlaku untuk pertumbuhan kecambah/perkecambahan ditempat yang terkena cahaya matahari maupun yang tidak terkena cahaya matahari.
Pada hari terakhir pengamatan yaitu pada hari ke 22 tampak bahwa tanaman yang tidak terkena cahaya matahari terlihat tidak segar dan banyak yang menguning, sedangkan pada tanaman yang terkena cahaya matahari memiliki bentuk yang kokoh dan daunnya masih tampak segar dan berwarna hijau.
Perbedaan kurva sigmoid pertumbuhan tanaman dalam hal ini yang berkaitan dengan perkecambahan antara kecambah yang terkena cahaya matahari  dengan yang tidak terkena cahaya matahari adalah pada tempat terang pertumbuhan daun/perpanjangan daun yang diikuti oleh pertambahan usia perkecambahan lebih cepat dibandingkan dengan perkecambahan yang tidak terkena cahaya matahari.
Dari keterangan di atas berdasarkan pada hasil pengamatan, maka dapat dikatakan bahwa cahaya merupakan syarat yang penting yang dibutuhkan organ tanaman untuk pertumbuhan organ tanaman dan keseluruhan tanaman secara langsung agar tanaman dapat tumbuh secara normal.







I.       KESIMPULAN
                Dari hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
  1. Dengan mengetahui kurva pertumbuhan tanaman dan fase – fase pertumbuhan tanaman maka dapat diketahui perlakuan yang harus diberikan kepada tanaman untuk mencapai hasil pertumbuhan yang maksimum.
2.      Ternyata ada perbedaan pertumbuhan baik pada daun maupun batangnya. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam menerima cahaya.

  1. Pertumbuhan tanaman merupakan kenampakan luar yang merupakan resultan dari proses – proses fisiologis dalam tubuh tanaman dengan factor – factor lingkungan dan juga factor genetisnya.
  2. Tanaman yang tumbuh di tempat yang tidak terkena cahaya matahari mengalami pertumbuhan etiolasi.
  3. Tanaman yang terkena cahaya matahari mengalami proses pertumbuhan lebih cepat dari pada tanaman yang tidak terkena cahaya matahari.











DAFTAR PUSTAKA
Wijayani, Suprih. 2011. Asistensi Praktikum Fisiologi Pohon. Fakultas Kehutanan  Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Wijayani, Suprih. 2010. Diktat Kuliah Biologi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Wijayani, Suprih. 2011. Diktat Kuliah Fisiologi Pohon. Fakultas Kehutanan  Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Wijayani, Suprih. 2011. Petunjuk Praktikum Fisiologi Pohon. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta










                                                                                                 Yogyakarta,16 juli 2012
     Mengetahui,
         Co.Ass                                                                                     Praktikan
    

        Bayu Urbanus Polin                                                                      Angga Febriantoro
















0 komentar:

Posting Komentar